Kamis, 30 April 2015

Pakain Melayu Riau

   

Pakaian  Melayu
Pakaian merupakan salah satu simbol yang mencerminkan karakter budaya suatu kelompok sosial. Seperti di Indonesia, setiap daerah memiliki pakaian khasnya masing-masing, tak terkecuali Provinsi Riau.
menurut Jamil (2005), membedakan pakaian adat Riau menurut fungsinya, yaitu:
•    Pakaian Harian
Pakaian harian merupakan pakaian yang dikenakan dalam aktivitas sehari-hari. Berdasarkan jenjang usia pemakai, pakaian harian dapat dibedakan menjadi pakaian anak-anak, pakaian dewasa, dan pakaian orang tua.
Pakaian untuk anak laki-laki yang masih kecil disebut baju monyet. Setelah


beranjak besar, anak laki-laki memakai Baju Teluk Belanga atau Baju
Cekak Musang. Terkadang, mereka juga memakai celana setengah, kopiah, dan ikat kepala dari kain segi empat. Anak laki-laki juga memakai sarung ketika pada saat mengaji dan beribadah. Sedangkan bagi anak perempuan yang belum dewasa mengenakan baju kurung yang selaras dengan kain bermotif bunga atau satu warna dengan kain tersebut.
Baju anak laki-laki dewasa disebut Baju Kurung Cekak Musang, yang dilengkapi dengan sarung perekat dan kopiah atau ikat kepala. Sedangkan perempuan memakai Baju Kurung Laboh, Baju Kebaya Pendek, dan Baju Kurung Tulang Belut. Pakaian ini dipadukan dengan kain sarung batik dan penutup kepala berupa selendang atau tudung lingkup. Perempuan yang melakukan kegiatan di ladang atau sawah biasanya menggunakan tutup kepala berupa selendang atau kain belacu yang dinamakan tengkuluk.
Pakaian orang tua (laki-laki) setengah baya adalah Baju Kurung Teluk atau Baju Kurung Cekak Musang, yang biasanya terbuat dari kain katun atau kain lejo. Desannya longgar, sehingga nyamain depakai. Sementara pakaian perempuan setengah baya ada berbagai macam, seperti Baju Kurung Teluk Belanga, Kebaya Laboh, dan Baju Kebaya Pendek yang biasa dipakai ke ladang.
•    Pakaian Resmi
Dulu, pakaian resmi dikenakan ketika menghadiri pertemuan resmi yang diadakan oleh pihak kerajaan. Pada jaman sekarang, pakaian resmi dikenakan dalam berbagai acara pemerintah. Pakaian resmi untuk laki-laki adalah Baju  Kurung Cekak Musang lengkap dengan kopiah, kain samping yang terbuat dari kain tenun.
Baju Kurung Cekak Musang terbuat dari kain sutra, kain satin, atau kain berkualitas tinggi lainnya. Sebagai perlengkapannya antara lain adalah kopiah dan kain samping. Bahan untuk kain samping adalah bahan pilihan, seperti kain songket dan tenun lainnya.
Pakaian resmi untuk perempuan dewasa adalah Kebaya Laboh dan Baju Kurung Cekak Musang. Kedua jenis baju tersebut terbuat dari kain songket atau kain tenun dari berbagai wilayah di Riau. Bentuk Baju Kurung atau Kebaya Laboh ini disesuaikan dengan bentuk tubuh Si Pemakai, namun tidak  terlalu ketat. Pnjang baju perempuan yang masih gadis adalah tiga jari di atas lutut, sedangkan untuk orang tua banjang bajunya tiga jari dari bawah lutut.
•    Pakaian Upacara Adat
Dahulu, upacara adat diselenggarakan oleh pihak kerajaan Riau, namun sekarang upacara adat diadakan oleh Lembaga Adat Melayu Riau atau oleh pemerintah daerah. Beberapa upacara tersebut adalah upacara penyambutan tamu, upacara penerimaan anugerah, dan lain sebagainya.
Dalam prosesi upacara adat ini, jenis pakaian yang dikenakan perempuan yang masih gadis dan yang sudah menikah berbeda. Perempuan gadis dan perempuan setengah baya adalah Baju Kebaya Laboh Cekak Musang berwarna hitam yang terbuat dari bahan sutera, sementara perempuan tua mengenakan Baju Kurung Tulang Belut.
•    Pakaian Upacara Perkawinan
Baju pengantin laki-laki Melayu Riau adalah Baju Kurung Cekak Musang atau Baju Kurung Teluk Belanga. Selain Baju Kurung Cekak Musang, busana pengantin laki-laki adalah kain samping bermotif serupa dengan celana dan baju, distar berbentuk mahkota dipakai di kepala, sebai warna kuning di bahu kiri, rantai panjang berbelit dua yang dikalungkan di leher, canggai yang dipakai di kelingking, sepat runcing di bagian depan, dan keris hulu burung serindit pendek yang diselipkan di sebela kiri.
Baju Pengantin perempuan dalam upacara Malam Berinai memakai Baju Kurung Teluk Belanga. Sedangkan pada upacara Barandam, pengantin perempuan memakai Baju Kurung Kebaya atau Kebaya Pendek. Kepala hanya memakai sanggul yang dihiasi dengan bunga-bunga. Pakaian pengantin perempuan pada Upacara Akad Nikah adalah Baju Kebaya Laboh atau Baju Kurung teluk. Kemudian, untuk pakaian pada waktu upacara Bersanding adalah Kebaya Laboh atau Baju Kurung Teluk Belanga.
Nah, itulah beberapa pakaian adat melayu dalam berbagai keadaan dan acara. Mudah – mudahan dapat mendambah ilmu pengetahuan kita tentang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar